Bekasi - Suasana MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) mendadak ngeri-ngeri sedap. Bukan karena uji nyali, tapi karena kehadiran dua polwan kece dari Unit Krimsus Satreskrim Polres Metro Bekasi yang siap menyulap ruang kelas jadi ruang interogasi dunia maya di SMA Pangudi Luhur Deltamas, Kabupaten Bekasi, pada Rabu pagi (16/7/2025),
Mereka adalah Brigpol Awalia Nugrahaini, S.H., M.H., dan Brigpol Nanda Ilham, S.H. Jangan salah, meski senyum mereka ramah, tapi isi materinya bisa bikin jempol pelajar langsung tobat dari nyepam link gak jelas. Dengan gaya santai tapi tetap tegas, kedua polwan ini membuka wawasan pelajar soal betapa kejamnya dunia digital jika disalahgunakan.
"Kalau tiba-tiba ada akun gak dikenal ngajak kenalan, lalu minta foto-foto aneh, itu bukan fans... itu penjahat digital!" ujar Brigpol Awalia yang langsung disambut riuh tawa dan sedikit panik dari peserta.
Mereka menyampaikan berbagai jenis kejahatan siber, mulai dari yang receh kayak modus undian palsu, sampai yang serius seperti eksploitasi data pribadi. Yang bikin makin seru, para siswa antusias banget—sampai ada yang nanya, “Bu, kalau kita direkam diam-diam terus disebarin di status WA, itu masuk pasal berapa?”
Tak ketinggalan, pesan moralnya juga nempel di hati: jangan asal klik, jangan asal share, dan jangan sampai jadi netizen kriminal. Karena jejak digital itu abadi, ga bisa dihapus kayak status mantan.
Pihak sekolah, diwakili Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur, mengaku senang dengan kegiatan ini. “Anak-anak sekarang butuh edukasi kayak gini. Biar paham, medsos itu bukan sekadar tempat curhat, tapi juga ladang kejahatan kalau gak bijak.”
Acaranya sukses, edukatif, dan—tidak ketinggalan—bikin para siswa lebih melek digital daripada sekadar melek notifikasi. Intinya, Polwan Polres Metro Bekasi berhasil menyulap MPLS jadi ajang literasi digital yang serius tapi tetap santai.